header wahyu winoto blog

Membandingkan Android dan Blackberry

Membandingkan Blackberry dan Android


Malam ini saya sedang browsing tentang spesifikasi dan berbagai hal seputar Gadget Android, rencananya setelah itu saya ingin membuat sebuah review dan akan saya gunakan untuk mengikuti kontes blog dengan tema "Tablet Android Honeycomb Terbaik Murah". Namun dalam pencarian saya itu saya menemukan berbagai macam kontroversi dan perbandingan antara Android dan pesaingnya yang telah lebih dulu menguasai pasar yaitu Blackberry.

Banyak pertanyaan yang muncul tentang dua hape pintar ini. Mana yang mesti dipilih? Pemicunya nyata, banjir hape bersistem operasi android dari merek- merek dunia, memang begitu menggoda. Sementara, daya pikat Blackberry sudah jelas, digunakan oleh banyak orang sejak beberapa tahun lalu, bahkan mulai dijuluki ‘hape sejuta umat’. Kehadiran aplikasi chatting Blackberry Messenger (BBM), membuat pemiliknya merasa tergantung dan sulit lepas dari Blackberry. Blackberry memang dikenal begitu nyaman dipakai bersosialisasi secara digital.


a. Blackberry


Blackberry punya banyak kelebihan. Ketika makin banyak anggota di BBM-nya, pengguna akan merasa tergantung sekaligus menikmati grup BBM yang cepat dan nyaman. Lewat Blackberry, pengguna juga begitu mudah mengirim foto dan video ke jejaring sosial atau email. Bagi mereka yang banyak menggunakan email dalam aktifitas sehari-hari, Blackberry juga akan terasa nyaman karena sistem kompresinya membuat email plus attachment cepat terkirim. Bagi pejabat atau eksekutif perusahaan yang sering bertukar informasi penting dan rahasia, keamanan sistem Blackberry sangat bisa diandalkan, dan diakui keandalannya di dunia telekomunikasi.


Sebagian besar seri Blackberry berkeypad qwerty, hanya satu dua saja yang berlayar sentuh. Keypad Blackberry juga terkenal pas dan nyaman diajak mengetik cepat saat berkirim email, chating atau sms-an. Bicara akses internet, di Blackberry layanan dipilah sesuai kebutuhan. Ada unlimited, email dan BBM saja, atau paket Facebook dan Twitter plus browsing tanpa email. Pelanggan bahkan bisa beli secara eceran, harian, mingguan atau bulanan.


Dibandingkan pesaing, Blackberry tentu juga punya kelemahan. Yang pertama, jelas karena produsennya hanya satu, yaitu Research in Motion (RIM), membuat hape Blackberry sangat terbatas variasinya. Artinya, pengguna Blackberry harus puas dengan pilihan yang terbatas. Untuk sebuah hape dengan spesifikasi yang sama dengan Android, harga Blackberry umumnya lebih mahal. Apalagi, RIM sang pemilik Blackberry, terbilang tak secepat Google yang rajin menawarkan upgrade alias perbaikan sistem operasi dan aplikasi.




Selama ini pengguna Blackberry seolah hanya disuruh serius. Tak banyak aplikasi hiburan yang menarik. Tampilan pemutar lagu sederhana, tanpa ada radio FM. Minimnya hiburan ini juga tercermin dari kurang menariknya pilihan game sebagai pelepas lelah. Karena tertutup, Blackberry cukup sulit diotak-atik. Secara teknologi, layar Blackberry tak mengalami perkembangan berarti. Di Android, banyak teknologi layar terbaru dibenamkan, seperti Super LCD, AMOLED hingga Super AMOLED yang begitu tajam, terang dan warna-warni alami. Blackberry mengenalkan penggunaan PIN sebagai identitas sebuah hape, yang tak bisa dipindahkan. Jika ingin berganti model hape, hal ini sebenarnya merepotkan, karena harus memberi tahu ke semua kolega.


b. Android


Android, sekitar setahun belakangan ini membanjiri pasar. Sistem operasi canggih besutan Google yang gratis ini, disambut meriah oleh vendor terkemuka. Semua vendor global, kecuali Nokia, telah meluncurkan berbagai seri hape Android, mulai kelas menengah hingga atas. Di seluruh dunia, sekitar 300 merek telah meluncurkan hape Android. Vendor hape tak segan-segan membekali parade hape Androidnya dengan fitur terbaru yang canggih. (Termasuk di Indonesia ada juga pemasaran Tablet Android Honeycomb Terbaik Murah).


Android memberikan akses mudah terhadap ribuan aplikasi lewat Google Android App Market. Yang asyik, Android memberi kemudahan dalam notifikasi, yaitu setiap ada SMS, Email, atau artikel terbaru dari RSS Reader, akan selalu ada notifikasi di layar utama, plus lampu LED Indikator berkedip-kedip, sehingga tidak akan ada yang terlewatkan. Tak seperti Blackberry, tampilan tiap merek hape Android bisa berbeda, karena isinya bisa diotak-atik.


Menariknya, hampir semua hal yang bisa dilakukan di Blackberry, bisa juga dikerjakan Android. Bahkan Android mampu menawarkan kinerja push email yang setara, browsing yang lebih baik, dan kemudahan upgrade ke versi berikutnya.




Android Tetap Punya Celah


Memang, tetap saja ada kelemahan yang bisa dicermati di Android, yang mulai dikeluhkan orang. Tanpa disadari, sifat Android yang terbuka memudahkan penjahat mencuri data dan informasi, atau menyebarkan virus jahat. Hape Android juga disebutkan rakus daya sehingga baterai harus sering di-charge, dan ini terkait dengan sifatnya yang terus menerus terkoneksi ke internet dan layar sentuh yang lebar. Karena layar sentuhnya, hape Android juga dirasakan kurang nyaman untuk menelepon dan aktifitas mengetik cepat seperti chatting atau email. Aplikasi chatting BBM yang sudah terlanjur dicinta, juga tak bakal ditemui di Android merek apapun. Pilihan kini di tangan Anda. Jika ingin kepraktisan dan keamanan, maka Blackberry bisa dilirik. Tapi jika Anda ingin hape pintar berantarmuka segar, bisa diajak menikmati pengalaman internet yang atraktif, serta fitur hiburan berkualitas, maka Android adalah pilihan pas.


c. Lantas, mengapa Android tidak sepopuler Blackberry ?


Sejak Android muncul dua tahun lalu dan menjadi topik yang hangat dibicarakan setahun belakangan, sistem operasi buatan Google itu masih belum mampu menyaingi popularitas BlackBerry. Khususnya di Indonesia. Mengapa?


Menurut Lucky Sebastian, aktivis gadget sekaligus penggiat Android dari komunitas ID Android, ada beberapa alasan yang membuat Android sulit meledak di Indonesia.


Pertama, BlackBerry cukup diminati karena keypad Qwerty. Cocok dengan karakter pengguna di Indonesia yang menggemari text messaging. Sedangkan kebanyakan ponsel Android yang beredar sejauh ini berteknologi layar sentuh.

"Memang ada banyak faktor mengapa BlackBerry cepat menjamur. Adanya BlackBerry Messenger, tema ponsel yang menarik, plus didukung meluasnya penggunaan fasilitas jejaring sosial ke berbagai tingkatan segmen," kata Lucky saat berbincang-bincang dengan VIVAnews di Jakarta, Jumat 3 Desember 2010.

"Namun, keypad Qwerty masih menjadi faktor mendasar mengapa orang Indonesia memilih BlackBerry. Berbeda dengan Singapore Hong Kong, karakternya tidak terlalu mementingkan fasilitas text messaging, sehingga BlackBerry tidak laku di sana," imbuhnya.


Kedua, jaringan backbone Internet di Indonesia masih kurang memadai. Padahal, hampir seluruh ponsel Android membutuhkan akses Internet cepat. "Tidak banyak layanan pada BlackBerry yang membutuhkan akses Internet cepat. Sementara di Android, hampir seluruh layanan selain instant messaging membutuhkan akses data dalam jumlah besar," jelas Lucky.

Ketiga, ponsel-ponsel Android yang beredar masih relatif mahal. Karena mahal, ponsel-ponsel tersebut sulit dijangkau anak muda. "Sebuah tren biasanya dimulai dari anak muda. Jika tren tersebut dimulai dari kalangan anak muda, perlahan-lahan tren itu meluas ke segmen orang dewasa. Seperti BlackBerry di Indonesia," ujar Lucky.

"Anak muda sangat berpengaruh untuk mengendarai tren pasar. Porsi mereka adalah yang terbesar di pasar. Sehingga, ketika sebuah gadget atau handset mulai digandrungi anak muda, maka tren pasar berpotensi mengikutinya," tandasnya.


Namun, meski ada sejumlah kendala yang menghambat Android di Indonesia, Lucky tetap optimistis. Ketika pasar semakin mature, pengguna akan dengan sendirinya memilih Android. "Jika disandingkan dengan BlackBerry, Android jauh lebih powerful. BlackBerry tidak ada apa-apanya. Platform milik Google Android sifatnya terbuka. Hal ini membuat Android lebih customized dan bisa mengikuti apa mau penggunanya," kata dia.

"Nanti ada waktunya. Ketika varian smartphone Android mulai banyak yang dilengkapi keypad Qwerty dan harganya mulai terjangkau, tren Android di Indonesia akan benar-benar mulai. Bukan tak mungkin Android akan menggeser BlackBerry sebagai pemimpin smartphone di Tanah Air," pungkasnya.




Demikian sedikit ulasan perbandingan Blackberry dan Android
Semoga bermanfaat !!!


(Dari berbagai sumber)


***
Kunjungi : Peluang bisnis online tanpa ribet dan iPaymu.com Pembayaran Online Indonesia serta TOP 1 Oli sintetik mobil-motor Indonesia
Share artikel: kepada saudara maupun kawan anda.

KLIK UNTUK MELIHAT DAN ATAU MENUTUP KOLOM KOMENTAR.



© 2010 - 2024 || By Blogger || Hak cipta dilindungi UU.
TOP