header wahyu winoto blog

2 PILIHAN CARA MEMBANGUN NEGARA INDONESIA

Saya ajak anda merenung, sambil memikirkan hal berikut;
- Bagaimana Nabi Muhammad membangun negara Madinah.
- Bagaimana Mahatma Gandhi memperbaiki India.

Disisi lain;
- Amati bagaimana Perancis berusaha bangkit dengan slogan Liberté, égalité, fraternité, tahun 1848. 
- Bagaimana USA dengan slogannya "E pluribus unum (b. Latin) "Out of many, one", “Dari yang banyak, muncullah yang satu” dan In God We Trust (b. Inggris) Kepada Tuhan Kami Percaya. 
- Lalu ada Inggris Raya/Britania Raya dengan slogan "Dieu et mon droit (b. Prancis) "God and my right" Tuhan dan hak-ku

Jika kita renungkan, ada 2 pendekatan cara membangun dan memperbaiki sebuah negara atau bisa dikatakan juga pendekatan top-down dan pendekatan bottom-up. Nabi Muhammad dan Gandhi menggunakan pendekatan pembangunan diri, individu, dari kecil ke besar, dari bawah ke atas. Disisi lain, misalnya Perancis, Amerika, dan Inggris, menggunakan pendekatan by system, ubah sistemnya, rakyat mengikuti. Dari atas ke bawah.
pendekatan top-down dan pendekatan bottom-up
pendekatan top-down dan pendekatan bottom-up
Pendekatan pertama, 
Berangkat dari kesadaran bahwa sebuah negera sebenarnya adalah kumpulan orang atau individu, baik buruknya negara tergantung dari baik buruknya orang-orangnya.

Mungkin banyak yang belum paham kenapa Nabi mengubah nama Yatsrib menjadi Madinah, itu bagian dari membangun jiwa penduduknya. Madinah artinya kota yang bercahaya. Nabi sengaja menyetel sahabat-sahabatnya untuk berubah dari warga Yatsrib menjadi warga Kota Yang Bercahaya.
Kualitas individu sangat ditekankan. Jiwa-jiwa terbaik dibangun.

Mahatma Gandhi, tidak mau berkonfrontasi dengan Inggris. Dia berjuang lewat caranya sendiri, mambangun jiwa dan mental rakyat India. Orang-orang diajari bagaimana mandiri, gunakan produk lokal, boikot produk Inggris. Tidak perlu merebut kemerdekaan India dengan perang, asalkan rakyat India mau hidup mandiri maka kemenangan akan datang dengan sendirinya.

Pendekatan kedua, 
Ubah sistemnya, maka rakyat akan mengikuti.

Pendekatan ini diawali oleh pemahaman bahwa sistem yang ada telah rusak, bobrok, harus diganti. Negara-negara seperti Amerika, Inggris, Perancis, berangkat dari sini.

Tokoh-tokoh mereka merumuskan bagaimana sebuah sistem untuk rakyat dan negara, lantas mereka doktrinkan dan ajak rakyat memperjuangkannya. Mereka berfikir bahwa perubahan harus dimulai dan disetir dari atas, dari yang besar, lalu yang kecil-kecil (yaitu rakyat) akan mengikuti.

Cara-cara diatas itu telah dicontohkan oleh beberapa tokoh dan negara di dunia, kita bisa pelajari semuanya.

Lantas Indonesia sebaiknya mengikuti cara yang mana? Kita yang akan tentukan sendiri.



Demikian artikel: semoga bermanfaat bagi anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar




© 2010 - 2024 || By Blogger || Hak cipta dilindungi UU.
TOP