header wahyu winoto blog

Perubahan Industri Dunia dari Masa ke Masa

Pernahkah kawan-kawan mendengar istilah berikut ini: 

- Iteration: Doing the same thing better. 
Maksudnya, kita membuat/melakukan sesuatu yang sama namun dengan lebih baik. 

- Innovation: Doing a new thing. 
Maksudnya, kita membuat/melakukan sesuatu yang baru, dan lebih baik dari yang telah ada. 

- Disruption: Doing a new thing that make the old one obsolete. 
Maksudnya, kita membuat/melakukan sesuatu yang baru, dan karenanya itu lantas menjadikan produk lama menjadi kuno atau ketinggalan jaman. 

Manusia sebenarnya telah dan akan terus berputar dalam 3 hal perubahan tersebut. Setiap hari terjadi "iterasi", setiap jangka waktu tertentu muncul "inovasi", dan paling tidak sudah 4 x kita mengalami "disrupsi". 

Perubahan Industri Dunia dari Masa ke Masa

Para ahli dari berbagai belahan dunia sepakat bahwa dalam perkembangan kehidupan manusia modern ada 4 x perubahan besar revolusi, yaitu: 

1. Revolusi industri pertama, ditandai penemuan mesin uap. 
2. Revolusi industri kedua, ditandai penemuan listrik, juga penggunaan mesin untuk produksi barang secara massal. 
3. Revolusi industri ketiga, ditandai penemuan komputer beserta internet. 
4. Dan revolusi industri ke-4 adalah tahap lanjut dari revolusi digital sebelumnya, terjadi pertautan "siber-fisik", muncul istilah internet of thing (IoT), komputasi kognitif, dan sejenisnya. 

Perubahan Industri Dunia dari Masa ke Masa
Perubahan Industri Dunia dari Masa ke Masa
Gambar dari Shutterstock
Secara teori tahapan-tahapan revolusi tersebut di-istilahkan sebagai tahapan industri 1.0, industri 2.0, industri 3.0, dan yang ke-4 atau yang sedang kita jalani saat ini adalah industri 4.0. 

Hidup dalam era seperti sekarang ini tentu kita dimanjakan oleh banyak hal, hidup lebih terbantu teknologi, banyak alat mampu bekerja otomatis, termasuk harga barang yang kian murah, dan lain sebagainya. 

Terkait harga yang saya sebut makin murah, saya beri contoh, misalkan kita ingin memakai baju. Jika pada abad 17 maka kita mulai dengan menanam kapuk, lalu kapuk atau kapas kita pilin menjadi benang, lalu ditenun menjadi kain, lalu dijahit manual menjadi baju, yang jika dihitung-hitung ongkosnya tentu sangat tinggi. Maka orang jaman dulu jarang punya baju. Bandingkan dengan era sekarang. Semua dilakukan dengan mesin, yang jika dihitung maka harga untuk membeli sebuah baju itu hampir sama dengan biaya produksinya, alias margin keuntungan produsen saat ini begitu tipis. 

Fenomena harga yang makin murah itu juga terjadi pada barang lain, misalnya HP yang anda pakai, sangat canggih, ada teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligent) untuk pengenalan sidik jari, wajah, atau suara, taruhlah harganya 3 juta rupiah, maka saya yakin biaya produksinya juga sekitar itu. Kecuali untuk HP flagship atau HP yang jual gengsi, itu lain teorinya.

Semoga kita makin terbuka pikirannya untuk menghadapi Industri 4.0.

Salam


Share artikel: kepada saudara maupun kawan anda.

KLIK UNTUK MELIHAT DAN ATAU MENUTUP KOLOM KOMENTAR.



© 2010 - 2024 || By Blogger || Hak cipta dilindungi UU.
TOP