header wahyu winoto blog

Mengkonversi Politik Menjadi Uang


Baru-baru ini (Awal Agustus 2018) ada kabar dari salahsatu calon presiden RI yang secara mengejutkan memilih pengusaha muda kaya raya untuk menjadi pasangan cawapresnya. Pengusaha muda tersebut sebut saja dengan inisial SSU. 

SSU yang saya tahu orangnya santun, enerjik, jika berbicara pintar memotivasi, juga seorang muslim taat (ini saya buktikan karena saya sholat berjamaah bareng beberapa waktu lalu). Selebihnya SSU adalah pengusaha, fikirannya tentang uang sangat dominan, apapun yang dilakukannya tidak akan jauh dari tujuan mengumpulkan pundi-pundi uang, dan tekniknya tidak bisa dipahami banyak orang.

Nah, sekarang yang jadi pertanyaan, dengan maju sebagai cawapres (apalagi posisinya sebagai donatur, yang sudah pasti akan keluar banyak uang) apakah dia dapat untung? misalkan terpilih jadi wapres, apakah gaji dan tunjangannya mampu menutup pengeluarannya semasa kampanye? 
Jelas tidak. 

Lantas darimana dia akan cari uang untuk menutup modalnya berpolitik itu? 

Inilah lihainya SSU. 
Sebagai seorang pengusaha spesialis "hedge fund" dia tentu sudah memikirkan "exit strategy" dari "bisnis" politiknya, yang artinya dari politik itu akan dia konversi menjadi uang. 

Masih ingat anda dengan Pilkada DKI kemarin? 
SSU juga modal besar untuk kampanye, sekarang baru menjabat 10 bulan dan mundur dari posisi wagub, sudahkah dia balik modal? 
Kalau dari gaji dan tunjangan, tentu tidak akan balik modal. Exit strategynya ada pada perusahaan miliknya atau affiliasinya. Seperti yang ada diproyek reklamasi dan diperusahaan air bersih. 

Pakai Kaos Bukalapak
Pakai Kaos Bukalapak
Untuk posisi Cawapres, jika SSU beneran jadi terpilih, maka saya pikir dia akan bermain dengan SBN dan penguasaan saham serta konsesi infrastruktur, tentunya lewat tangan-tangan proxynya. 
Apakah itu bukan korupsi? 
Secara teknis itu bukan korupsi. SSU hanya berbisnis, dan Indonesia akan jadi pasarnya yang sangat besar. 


****
Jangan komentari fotonya. Foto cuma ilustrasi semata. Tulisan ini netral, saya tidak pro maupun anti pada pasangan capres/cawapres tertentu.



Demikian artikel: semoga bermanfaat bagi anda.

KLIK UNTUK MELIHAT DAN ATAU MENUTUP KOLOM KOMENTAR.



© 2010 - 2024 || By Blogger || Hak cipta dilindungi UU.
TOP