header wahyu winoto blog

Optimisme Ala Jokowi dalam Pariwisata

Ada sebuah cerita nyata dan menginspirasi dari seorang tokoh nasional yaitu Bpk. Joko Santoso Handipaningrat, beliau adalah mantan Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN), beliau jugalah yang mendesain logo partai berlambang Matahari Terbit itu pada awal mula pendiriannya. Cerita ini saya temukan dari halaman Facebook beliau https://www.facebook.com/jokosantosohp


Peraih Penghargaan Indonesian Dedication Award
Peraih Penghargaan Indonesian Dedication Award
Ket. Foto: Paling Kanan - Joko Santoso Handipaningrat. 
Paling kiri - Joko Widodo.

===

KAMI SAMA2 DIANUGERAHI PENGHARGAAN

Dalam acara Venue tersebut saya mempresentasikan materi sama yang pernah saya presentasikan di depan para dubes ketika kami keliling ke sejumlah negara Eropa dan Asia tentang "Branding dan Strategi Menjual Pariwisata Indonesia".
Saya uraikan, bagaimana agar kita melihat pariwisata sebagaimana turis melihat. Berfikir pariwisata sebagaimana turis berfikir.

"Bahwa Bali adalah bagian dari Indonesia... itu adalah peta atlas. Anda tidak akan pernah mengatakan "saya akan berlibur di Sumatera Utara... tapi Toba. Propinsinya gak penting.Turis tak peduli Bali berada di mana. So... bukan "Indonesia"nya yang mesti dijual ke pasar dunia. Tapi Bunakennya, Tanjung Lesungnya, Solonya. Dan itu seirama dengan spirit otonomi daerah".

Moderatornya nanya. "Tapi bukankah tak semua daerah bisa menjual dirinya?"

"Memang tidak. Itulah perlunya kejelian pusat untuk menilai. Butuh strategi afirmasi, daerah mana saja yang benar2 menjanjikan dan pantas disupport.
Bali sudah jadi cashcow. Tugas pemerintah selanjutnya adalah menciptakan Bali2 yang lain".

"Tapi bukankah semua daerah ingin dana pusat?"

"Diberikan atas dasar kebutuhan, bukan keinginan. Jika pusat memberikan bantuan dana yang sama ke setiap daerah lalu lepas tangan... itu sama halnya dengan membiarkan daerah2 berlomba di lintasan yang sama, tapi kendaraanya beda2. Bali ibarat naik Formula 1, tapi Sulbar ibarat naik sepeda. Lagi2 Bali juaranya".

"Berapa kira2 target wisman yang Anda bayangkan?"

"Saat ini pencapaian wisman kita 6,7 juta. Target saya 20 juta per tahun".

Jokowi tampak mencatat cermat.
Ketika tiba saatnya gantian presentasi, walikota Solo itu mengatakan. "Tadi Mas Joko Santoso mentargetkan wisman 20 juta. Saya 40 juta".

Event itu adalah perjumpaan saya yang kedua dengan Jokowi. Yang pertama adalah beberapa tahun sebelumnya, ketika ia hadir memenuhi undangan ke rumah saya. Kami ngobrol 3 jam. Ikut hadir juga sejumlah warga.

===

Demikian cerita tentang bagaimana optimisme Pak Jokowi dalam pariwisata, dimana dalam even tersebut diatas ketika seorang Joko Santoso memberi gambaran target kunjungan pariwisata ke Indonesia sebesar 20 juta orang lantas Jokowi justru berani menaikkan target hingga 40 juta kunjungan wisata, sungguh percaya diri beliau itu bahkan jauh hari sebelum menjadi Presiden RI.

Saya sendiri boleh dibilang kenal dengan beliau berdua, mereka sama-sama orang hebat. Dan bangsa ini beruntung memiliki 2 putra terbaik asal kota Solo itu.


Demikian artikel: semoga bermanfaat bagi anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar




© 2010 - 2024 || By Blogger || Hak cipta dilindungi UU.
TOP